KEPADATAN PENDUDUK DI
INDONESIA
Latar Belakang
variabel dalam problema
kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri, kemiskinan,
kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan, kejahatan, pencemaran
lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air bersih, kebodohan,
keterbelakangan, fasilitas umum (fasum), fasilitas social (fasos). Nyaris
faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia
itu sendiri.
Indonesia mempunyai
jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus 1991 terdapat hampir 200 juta
orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun
program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Menurut
perhitungan Sensus 1981, rata-rata laju pertumbuhan penduduk ialah 2,32% per
tahun.
Dilihat dari tekanan
penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi
pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.
Analisa
Menurut
data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Indonesia melalui sensus penduduk
tahun 2010 adalah bahwa jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 dan ini
merupakan data resmi yang dikeluarkan dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Dan
berikut adalah tabel grafik Jumlah Penduduk Indonesia dari Badan
Pusat Statistik.
Jika kita melihat dari tabel grafik jumlah penduduk
di atas maka kita dapat mengetahui bahwa laju pertumbuhan Indonesia sangat
cepat dan hal itu terlihat dari data diatas yang menunjukkan bahwa Jumlah
Penduduk Indonesia pada zaman orde lama yang berjumlah 97,1 jiwa dan jumlahnya
semakin meningkat bahkan lebih dari dua kali lipat dari zaman orde lama. Dan
hal itu terlihat dari data grafik diatas yang menunjukkan Jumlah Penduduk
Indonesia pada tahun 2010 berhasil menembus angka 237,6 juta jiwa.
Dan dari data diatas juga kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa angka rata-rata peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk
indonesia dalam sepuluh tahun terakhir adalah 32 juta jiwa atau 1,21%
pertahunnya. Maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk
indonesia pertahunnya meningkat 2,6 juta penduduk. Dan kita dapt mengetahui
bahwa Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 248 juta jiwa.
Dan jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 mencapai 250,6 juta jiwa.
Diagram Persebaran Penduduk Indonesia
Diagram Persebaran Penduduk Indonesia
|
1.
Teori Gravitasi
Dikemukakan oleh Ravenstein pada tahun 1889 yang
isinya sebagai berikut :
a.Semakin
jauh jarak,semakin berkurang volume migran atau dikenal
dengan teori “distance decay theory”
b.Setiap arus migran yang benar,akan
menimbulkan arus balik sebagai gantinya.
c.Adanya
perbedaan desa dengan kota akan mengakibatkan timbulnya migrasi.
d.Wanita cenderung bermigrasi ke daerah daerah yang
dekat letaknya
e.Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas
migrasi.
f.Motif utama
migrasi adalah ekonomi
2.Teori
Dorong – Tarik ( push – pull theory )
Dikemukakan oleh
Everett S.Lee pada tahun 1966.Dlam theorinya Lee mengemukakan adanya 4 faktor
yang berpengaruh terhadap seseorang dalam mengambil keputusan untuk bermigrasi
yaitu :
a.Faktor – faktor yang terdapat di
daerah asal
b.Faktor – faktor
yang terdapat di daerah tujuan
c.Faktor– faktor
rintangan
d.Faktor pribadi
Faktor – faktor
yang terdapat di daerah asal maupun didaerah tujuan dapat bersifat positif
artinya mempunyai daya dorong atau mempunyai sifat negative artinya mempunyai
daya penghambat. Terdapat pengaruh migrasi kepada penduduk,migrasi pada umumnya
bersifat selektif, artinya bahwa yang pindah dan menempati tempat baru
mempunyai karakteristik kependudukan khas, mengenai umur, pendidikan status
social , kebudayaan , dan sebagainya. Kadang - kadang dijumpai bahwa sebagai
penduduk baru para migran tidak mempuyai kaitan perasaan dengan tempat tinggal
yang baru, maka dari itu mereka kurang mempuyai perhatian atau acuh tak acuh
dengan masalah setempat sehingga mereka mudah di cap sebagai tidak
berjiwa nasional. Dari tempat asalnya, mereka yang datang bermigrasi pada
umumnya membawa kebudayaan dan adat kebiasaan. Di tempat yang baru berlangsung
kontak kebudayaan di antara mereka, sehingga terjadi interaksi kebudayaan.
Tidak jarang timbul konflik apabila pihak pihak yang berinteraksi sama
kuat dan memegang prinsip.tetapi kerena pendatang biasanya hanya sedikit
dibandingkan dengan penduduk lama, mereka mau tak mau harus meluluhkan diri
kedalam kebudayaan setempat supaya dapat hidup lestari. Apabila pendatang
jumlahnya agak banyak atau merupakan kelompok kecil yang berwibawa, mereka
dapat juga membawa perubahan-perubahan ke dalam kebiasaan, norma-norma
setempat atau setidak tidaknya kedua belah pihak sengaja tidak melakukan
adaptasi . dalam kenyataannya, meskipun migran tersebut sudah lama menempati
tempat tinggal yang baru, tetapi proses asimilasi dan integrasi yang sempurna
tidak akan terjadi. Di indonesia misalnya, masih ada kelompok kelompok atau
kampung kampung khusus ya menunjukan identitas asal mula migran, masih dijumpai
nama nama kampung yang di pungut dari nama kampung asal transmigran. nama nama
tempat atau kampung yang di pakai oleh para migran atau transmigran tidak
mempunyai motif lain kecuali kebanggaan saja, bahwa mereka dapat menunjukan
asal mulanya tempat tinggal, dan seolah olah ada perasaan bahwa tempat
tinggalnya sekarang belum menjadi tanah air mereka yang sebenarnya. Migrasi
pada umumnya bersifat selektif, artinya bahwa yang pindah dan menempati
tempat baru mempunyai karakteristik kependudukan khas, mengenai umur,
pendidikan, status sosial, kebudayaan, dan sebagainya. Penduduk yang datang
bermigarsi pada umumnya membawa kebudayaan dan adat kebiasaan dari tempat
asalnya. Kemudian di tempat yang baru berlangsung kontak kebudayaan diantara
penduduk asli dengan pendatang, sehingga terjadi interaksi kebudayaan. Tidak
jarang timbul konflik apabila pihak-pihak yang berinteraksi sama kuat dan
memegang prinsip. Apabila pendatang jumlahnya agak banyak atau merupakan
kelompok kecil yang berwibawa, mereka dapat juga membawa
perubahan-perubahan kedalam kebiasan, norma-norma setempat, atau
setidak-tidaknya kedua belah pihak sengaja tidak melakukan adaptasi. Meskipun
pendatang sudah lama menempati tempat tinggal yang baru, tetapi
proses Asimilasi dan Integrasi sulit terjadi. Sebagai contoh, di
Indonesia masih banyak kampung-kampung tertentu yang menunjukkan identitas asal
mula pendatang, seperti kampung Arab, Cina.
Kesimpulan
Dari
data di atas bahwa jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 pada tahun 2010. laju pertumbuhan Indonesia
sangat cepat dan hal itu terlihat dari data diatas yang menunjukkan
bahwa Jumlah Penduduk Indonesia pada zaman orde lama yang berjumlah 97,1
jiwa dan jumlahnya semakin meningkat bahkan lebih dari dua kali lipat dari
zaman orde lama. bahwa angka rata-rata
peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk indonesia dalam sepuluh tahun terakhir
adalah 32 juta jiwa atau 1,21% pertahunnya. Maka kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa jumlah penduduk indonesia pertahunnya meningkat 2,6 juta
penduduk. Dan kita dapt mengetahui bahwa Jumlah Penduduk Indonesia tahun
2013 adalah sebesar 248 juta jiwa. Dan jumlah penduduk Indonesia tahun 2014
mencapai 250,6 juta jiwa.
Saran
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan
pesatnya pertumbuhan penduduk adalah:
ü Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
ü Menunda masa perkawinan agar dapat
mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi
pertambahan jumlah penduduk antara lain:
·
Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
·
Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
·
Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
·
Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Sumber
-http://www.academia.edu/8726956/PENGARUH_PERTUMBUHAN_PENDUDUK_YANG_PADAT_TERHADAP_PERKEMBANGAN_SOSIAL_DAN_KEBUYAAN