Jumat, 02 Oktober 2015

KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA



KEPADATAN PENDUDUK DI INDONESIA

Latar Belakang
variabel dalam problema kependudukan sangatlah kompleks, meliputi penduduk itu sendiri, kemiskinan, kesempatan kerja, permukiman, kesehatan, gizi pendidikan, kejahatan, pencemaran lingkungan, krisis ekonomi, kelaparan, sandang, air bersih, kebodohan, keterbelakangan, fasilitas umum (fasum), fasilitas social (fasos). Nyaris faktor kepadatan penduduk menjadi pangkal segala problematika kehidupan manusia itu sendiri.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, yaitu menurut sensus 1991 terdapat hampir 200 juta orang. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana (KB) telah dilakukan secara intensif. Menurut perhitungan Sensus 1981, rata-rata laju pertumbuhan penduduk ialah 2,32% per tahun.
Dilihat dari tekanan penduduk, bahwa pertumbuhan penduduk memerlukan tambahan lahan untuk produksi pangan dan pemukiman dengan segala aktivitasnya.
Analisa
            Menurut data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Indonesia melalui sensus penduduk tahun 2010 adalah bahwa jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 dan ini merupakan data resmi yang dikeluarkan dari Badan Pusat Statistik Indonesia. Dan berikut adalah tabel grafik Jumlah Penduduk Indonesia dari Badan Pusat Statistik.

Description: gambar tabel Analisa Jumlah Penduduk Indonesia Terbaru
Jika kita melihat dari tabel grafik jumlah penduduk di atas maka kita dapat mengetahui bahwa laju pertumbuhan Indonesia sangat cepat dan hal itu terlihat dari data diatas yang menunjukkan bahwa Jumlah Penduduk Indonesia pada zaman orde lama yang berjumlah 97,1 jiwa dan jumlahnya semakin meningkat bahkan lebih dari dua kali lipat dari zaman orde lama. Dan hal itu terlihat dari data grafik diatas yang menunjukkan Jumlah Penduduk Indonesia pada tahun 2010 berhasil menembus angka 237,6 juta jiwa.
            Dan dari data diatas juga kita dapat mengambil kesimpulan bahwa angka rata-rata peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk indonesia dalam sepuluh tahun terakhir adalah 32 juta jiwa atau 1,21%  pertahunnya. Maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk indonesia pertahunnya meningkat 2,6 juta penduduk. Dan kita dapt mengetahui bahwa Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 248 juta jiwa. Dan jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 mencapai 250,6 juta jiwa.
Diagram Persebaran Penduduk Indonesia 

Description: Tabel jumlah penduduk Indonesia  Data Jumlah Penduduk Indonesia Terbaru
Diagram Persebaran Penduduk Indonesia
1. Teori Gravitasi
Dikemukakan oleh Ravenstein pada tahun 1889 yang isinya sebagai  berikut :
 a.Semakin jauh jarak,semakin berkurang volume migran atau dikenal
dengan teori “distance decay theory”
  b.Setiap arus migran yang benar,akan menimbulkan arus balik sebagai gantinya.
 c.Adanya perbedaan desa dengan kota akan mengakibatkan timbulnya migrasi.
d.Wanita cenderung bermigrasi ke daerah daerah yang dekat letaknya
e.Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi.
 f.Motif utama migrasi adalah ekonomi
2.Teori Dorong  – Tarik ( push – pull theory )
Dikemukakan oleh Everett S.Lee pada tahun 1966.Dlam theorinya Lee mengemukakan adanya 4 faktor yang berpengaruh terhadap seseorang dalam mengambil keputusan untuk bermigrasi yaitu :
 a.Faktor – faktor yang terdapat di daerah asal
 b.Faktor – faktor yang terdapat di daerah tujuan
c.Faktor– faktor rintangan
d.Faktor  pribadi
Faktor – faktor yang terdapat di daerah asal maupun didaerah tujuan dapat bersifat positif artinya mempunyai daya dorong atau mempunyai sifat negative artinya mempunyai daya penghambat. Terdapat pengaruh migrasi kepada penduduk,migrasi pada umumnya bersifat selektif, artinya bahwa yang pindah dan menempati tempat baru mempunyai karakteristik kependudukan khas, mengenai umur, pendidikan status social , kebudayaan , dan sebagainya. Kadang - kadang dijumpai bahwa sebagai penduduk baru para migran tidak mempuyai kaitan perasaan dengan tempat tinggal yang baru, maka dari itu mereka kurang mempuyai perhatian atau acuh tak acuh dengan masalah setempat sehingga mereka mudah di cap sebagai tidak  berjiwa nasional. Dari tempat asalnya, mereka yang datang bermigrasi pada umumnya membawa kebudayaan dan adat kebiasaan. Di tempat yang  baru berlangsung kontak kebudayaan di antara mereka, sehingga terjadi interaksi kebudayaan. Tidak jarang timbul konflik apabila pihak  pihak yang berinteraksi sama kuat dan memegang prinsip.tetapi kerena  pendatang biasanya hanya sedikit dibandingkan dengan penduduk lama, mereka mau tak mau harus meluluhkan diri kedalam kebudayaan setempat supaya dapat hidup lestari. Apabila pendatang jumlahnya agak banyak atau merupakan kelompok kecil yang berwibawa, mereka dapat juga membawa  perubahan-perubahan ke dalam kebiasaan, norma-norma setempat atau setidak tidaknya kedua belah pihak sengaja tidak melakukan adaptasi . dalam kenyataannya, meskipun migran tersebut sudah lama menempati tempat tinggal yang baru, tetapi proses asimilasi dan integrasi yang sempurna tidak akan terjadi. Di indonesia misalnya, masih ada kelompok kelompok atau kampung kampung khusus ya menunjukan identitas asal mula migran, masih dijumpai nama nama kampung yang di pungut dari nama kampung asal transmigran. nama nama tempat atau kampung yang di pakai oleh para migran atau transmigran tidak mempunyai motif lain kecuali kebanggaan saja, bahwa mereka dapat menunjukan asal mulanya tempat tinggal, dan seolah olah ada perasaan  bahwa tempat tinggalnya sekarang belum menjadi tanah air mereka yang sebenarnya. Migrasi pada umumnya bersifat selektif, artinya bahwa yang  pindah dan menempati tempat baru mempunyai karakteristik kependudukan khas, mengenai umur, pendidikan, status sosial, kebudayaan, dan sebagainya. Penduduk yang datang bermigarsi pada umumnya membawa kebudayaan dan adat kebiasaan dari tempat asalnya. Kemudian di tempat yang baru berlangsung kontak kebudayaan diantara penduduk asli dengan pendatang, sehingga terjadi interaksi kebudayaan. Tidak jarang timbul konflik apabila pihak-pihak yang berinteraksi sama kuat dan memegang prinsip. Apabila pendatang jumlahnya agak banyak atau merupakan kelompok kecil yang berwibawa, mereka dapat juga membawa  perubahan-perubahan kedalam kebiasan, norma-norma setempat, atau setidak-tidaknya kedua belah pihak sengaja tidak melakukan adaptasi. Meskipun pendatang sudah lama menempati tempat tinggal yang baru, tetapi proses Asimilasi dan Integrasi sulit terjadi. Sebagai contoh, di Indonesia masih banyak kampung-kampung tertentu yang menunjukkan identitas asal mula pendatang, seperti kampung Arab, Cina.
Kesimpulan
            Dari data di atas bahwa jumlah penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326  pada tahun 2010. laju pertumbuhan Indonesia sangat cepat dan hal itu terlihat dari data diatas yang menunjukkan bahwa Jumlah Penduduk Indonesia pada zaman orde lama yang berjumlah 97,1 jiwa dan jumlahnya semakin meningkat bahkan lebih dari dua kali lipat dari zaman orde lama. bahwa angka rata-rata peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk indonesia dalam sepuluh tahun terakhir adalah 32 juta jiwa atau 1,21%  pertahunnya. Maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah penduduk indonesia pertahunnya meningkat 2,6 juta penduduk. Dan kita dapt mengetahui bahwa Jumlah Penduduk Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 248 juta jiwa. Dan jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 mencapai 250,6 juta jiwa.
Saran
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk  adalah:
ü  Menggalakkan program KB (Keluarga Berencana)
ü  Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi
Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk antara lain:
·         Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
·         Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
·         Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
·         Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Sumber
-http://www.academia.edu/8726956/PENGARUH_PERTUMBUHAN_PENDUDUK_YANG_PADAT_TERHADAP_PERKEMBANGAN_SOSIAL_DAN_KEBUYAAN